Kamis, 16 Juni 2016

Kerjasama Kemendesa PDTT dengan FAO


Jakarta, 28 April 2016

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Anwar Sanusi, Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Suprayoga Hadi, dan Kepala Biro Humas dan Kerjasama Fajar Tri Suprapto menerima Audiensi dari FAO Representative, Mark Smulder dan Francscaesco D'Ovidio Selaku ILO Country Office for Indonesia dan Timor Leste. Pada pertemuan ini, membahas tentang tindak lanjut proyek Decent Work for Food Security and Sustainable Rural Development (DWFSSRD).

Kerjasama Kemendesa PDTT dengan FAO ada dua macam yaitu, pertama Project Document Project Decent Work For Food Security and Sustainable Rural Development (DWFSSRD). Dan yang kedua yaitu Technical Coorperation Program Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations for Project of Decent Work for Food Security and Sustainable Rural Development (DWFSSRD).

Selain itu, Kemendesa PDTT melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu, Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan sudah menjalankan programnya dalam bentuk embung, PLTS, sumur bor tenaga surya untuk irigasi pertanian, pembangunan dermaga, sarana pendidikan, peningkatan kapasitas wirausaha dan lainnya. Kemendesa PDTT berkomitmen untuk terus meningkatkan ketahanan pangan dan pengurangan angka kemiskinan secara berkelanjutan pada masyarakat pedesaan paling rentan dan kurang beruntung di Provinsi Nusa Tenggara Timut (NTT).

Untuk menindaklanjuti kerjasama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan FAO dan ILO, Marwan Jafar berencana untuk melakukan kunjungan ke Roma, Italia dan Genewa, Swiss untuk bertemu dengan Direktur Jenderal dari FAO dan ILO.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berharap FAO dan ILO dapat memberikan pengalaman keberhasilannya untuk mendukung pembangunan desa. Selain itu juga dapat mendukung pendistribusian dan penggunaan dana desa yang efisien dan efektif di tingkat masyarakat desa.

0 komentar:

Posting Komentar